Jenis-jenis vaksin ada beberapa macam seperti yang telah saya jelaskan diartikel sebelumnya mengenai vaksin, maka di artikel ini saya akan menjelaskan lebih detail mengenai jenis-jenis vaksin mulai dari deskripsi, komposisi, indikasi, cara pemberian dan cara penyimpanannya.
VAKSIN ORAL POLIO
DESKRIPSI
Vaksin Polio Oral (OPV) adalah vaksin trivalen merupakan cairan berwarna kuning kemerahan dikemas dalam vial gelas yang mengandung suspensi dari tipe 1.2 dan 3 virus polio hidup (strain Sabin) yang telah dilemahkan. Vaksin Polio Oral ini merupakan suspensi “drops” untuk diteteskan melalui droper secara oral
INDIKASI
Vaksin ini digunakan untuk pencegahan terhadap poliomyelitis
KOMPOSISI
Tiap dosis (2 tetes = 0.1ml) mengandung :
Zat berkhasiat : Virus Polio Strain Sabin tidak kurang dari
- 10 6.0 CCID50 (cell culture infective doses 50) tipe 1
- 10 5.0 CCID50 tipe 2
- 10 5.8 CCID50 tipe 3
Zat Tambahan : Eritromisin tidak lebih dari 2mcg, Kanamisin tidak lebih dari 10 mcg, Sukrosa 35% (v/v) sebagai zat penstabil
CARA PEMBERIAN
- OPV hanya diberikan secara oral, melalui droper sebanyak 2 tetes.
- Bayi-bayi sedikitnya harus mendapatkan 3 dosis OPV dengan interval waktu 4 minggu pada usia 2 bulan
PENYIMPANAN
- Potensi vaksin polio oral akan terjaga sampai dengan waktu kadaluarsa yang terdapat pada vial jika disimpan pada suhu tidak lebih dari 20 derajat C.
- Dan hanya dapat disimpan selama 6 bulan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- Masa Kadaluarsa 2 tahun
Vaksin BCG
DESKRIPSI :
Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain Paris.
INDIKASI :
Vaksin BCG ini digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit tuberkulosa
KOMPOSISI :
- Tiap ampul (20 dosis) vaksin mengandung : Bacillus Calmette Guerin hidup 1.5mg basil (1.5-6 juta culturable particle) setengah kering. Monosodium glutamate 7.5 mg.
- Tiap 1 ml pelarut mengandung : Natrium klorida 9mg.
- Air untuk injeksi ad 1ml
CARA PEMBERIAN :
0.05 ml vaksin yang telah dilarutkan dengan 4 ml pelarut, diberikan secara intrakutan/intradermal
PENYIMPANAN
- Vaksin disimpan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- Telindung dari cahaya
- Pelarut disimpan pada suhu kamar
- Masa kadaluarsa 1 tahun
Vaksin Campak
DESKRIPSI
Vaksin campak adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan, merupakan vaksin beku kering berwarna kekuningan pada vial gelas, yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut vaksin campak kering yang telah disediakan secara terpisah.
INDIKASI
Vaksin ini digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit campak
KOMPOSISI
Tiap dosis (0.5 ml) vaksin yang sudah dilarutkan mengandung
Zat aktif : virus campak strain CAM 70 tidak kurang dari CCID 50 (Cell Culture Infective doses 50)
Zat Tambahan : Kanamisin Sulfat tidak lebih dari 100 mcg, Eritromisin tidak lebih dari 30mcg
CARA PEMBERIAN
0.5 ml vaksin yang telah dilarutkan dengan pelarut campak kering diberikan secara subkutan pada bayi usia 6-9 bulan
PENYIMPANAN
- Vaksin disimpan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- Terlindung dari cahaya
- Pelarut disimpan pada suhu kamar
- Masa kadaluarsa 2 tahun
Vaksin Hepatitis B Rekombinan
DESKRIPSI
Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus Hepatitis B, HBs Ag yang tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA. Vaksin Hepatitis B rekombinan berbentuk suspensi steril berwarna keputihan dalam prefill injection device, yang dikemas dalam alumunium foil pouch.
INDIKASI
Imunisasi aktif pada semua usia, untuk mencegah infeksi yang disebabkan virus Hepatitis B
KOMPOSISI
Tiap 1.0 ml mengandung 20 mcg HBsAg yang teradsorpsi pada 0.5ml Al 3+. Seluruh formulasi mengandung 0.01 w/v% thimerosal yang ditambahkan sebagai pengawet
CARA PEMBERIAN
Vaksin Hepatitis B rekombinan disuntikkan secara intramuskular
Keterangan : Untuk jadwal alternatif 2 dan 3 direkomedasikan untuk melakukan booster (vaksinasi ulangan ) satu tahun kemudian
Vaksinasi ulangan (Booster)
Dosis ulang diperlukan setiap 5 tahun setelah vaksinasi primer
PENYIMPANAN
- Simpan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- JANGAN DIBEKUKAN
- Masa Kadaluarsa 26 bulan
Vaksin DTP
DESKRIPSI
Vaksin DTP merupakan suspensi kolodial homogen berwarna putih susu dalam vial gelas mengandung toksoid tetanus murni, toksoid difteri murni, dan bakteri pertusis yang diinaktivasi yang teradsorbsi kedalam alumunium fosfat
INDIKASI
Vaksin ini digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan) secara simultan pada bayi dan anak-anak.
KOMPOSISI
Tiap dosis (0.5ml) mengandung :
Zat berkhasiat : Toksoid difteri murni, Toksoid tetanus murni, B. pertusis yang diinaktivasi
Zat tambahan : Alumunium fosfat, Thimerosal
CARA PEMBERIAN
Untuk imunisasi dasar diberikan pada umur 2 bulan, dengan pemberian sebanyak 3 kali @ 0.5 ml secara intramuskular dengan masa antara 46 minggu
PENYIMPANAN
- Vaksin DTP harus disimpan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- TIDAK BOLEH DIBEKUKAN
- Masa kadaluarsa 2 tahun
Vaksin Jerap DT
DESKRIPSI
Vaksin DT merupakan suspensi kolodial homogen berwarna putih susu dalam vial gelas, mengandung toksoid tetanus dan toksoid difteri murni yang teradsorbsi kedalam alumunium fosfat.
INDIKASI
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap difteri dan tetanus secara simultan pada anak-anak.
KOMPOSISI
Tiap dosis (0.5ml) mengandung :
Zat berkhasiat : Toksoid difteri murni 20 Lf
Zat tambahan : Toksoid tetanus murni 7.5 Lf, Alumunium fosfat 1.5 mg, Thimerosal 0.05 mg
CARA PEMBERIAN
Vaksin DT direkomendasikan untuk anakanak usia dibawah 7 tahun, terutama jika terjadi kontraindikasi terhadap komponen pertusis pada vaksinasi DTP. Imunisasi primer untuk anak terdiri dari 3 dosis 0.5ml disuntikan secara intramuskular. Suntikan pertama dan kedua dengan masa antara 46 minggu, suntikan ketiga 6 bulan kemudian.
PENYIMPANAN
- Vaksin jerap DT harus disimpan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- TIDAK BOLEH DIBEKUKAN
- Masa Kadaluarsa 2 tahun
Vaksin TT
Vaksin TT merupakan suspensi koloidal homogen berwarna putih susu dalam vial gelas, mengandung toksoid tetanus murni, teradsorbsi kedalam alumunium fosfat
INDIKASI
Vaksin ini digunakan untuk pencegahan terhadap tetanus dan perlindungan terhadap tetanus neonatorum pada wanita usia subur
KOMPOSISI
Tiap dosis (0.5ml) mengandung :
Zat berkhasiat : Toksoid tetanus murni 10 Lf
Zat tambahan : Alumunium fosfat 1.5 mg, Thimerosal 0.05 mg
CARA PEMBERIAN
Imunisasi TT untuk pencegahan terhadap tetanus/ tetanus neonatorum terdiri dari 2 dosis primer @0.5ml yang diberikan secara intramuskular dengan interval 4-6 minggu diikuti dengan dosis ketiga 6 bulan berikutnya
PENYIMPANAN
- Vaksin TT harus disimpan pada suhu antara +2 derajat C dan +8 derajat C
- TIDAK BOLEH DIBEKUKAN
- Masa Kadaluarsa 3 tahun
PETUNJUK PENYIMPANAN VAKSIN
Secara keseluruhan vaksin merupakan produk biologi yang akan kehilangan potensinya seiring dengan berjalannya waktu. Oleh sebab itu faktor faktor berikut harus diperhatikan terkait penyimpanan vaksin, agar potensi dan khasiatnya tetap terjaga sampai saat akan digunakan. Hal-hal tersebut antara lain
SUHU
Potensi vaksin akan cepat menurun apabila terpapar suhu yang tinggi. Untuk menjaga kualitasnya, vaksin secara kontinyu harus disimpan pada suhu yang sesuai dengan ketentuan masing-masing vaksin. Sekali vaksin kehilangan potensinya, tidak akan dapat diperbaiki dan vaksin tidak akan memberikan perlindungan terhadap penyakit sesuai yang diharapkan. Vaksin sensitif terhadap panas dan beberapa vaksin juga sensitif terhadap dingin (pembekuan) maka vaksin harus disimpan sesuai dengan suhu yang diperlukan. Vaksin beku kering akan menjadi lebih sensitif terhadap panas setelah dilarutkan maka perlu diperhatikan suhu penyimpanannya yang sesuai dengan masing-masing vaksin.
SINAR MATAHARI
Beberapa vaksin sangat sensitif terhadap cahaya, paparan terhadap sinar ultraviolet dapat menyebabkan hilangnya potensi vaksin. Vaksin BCG dan Campak, memiliki tingkat sensitivitas yang sama terhadap cahaya dan terhadap panas maka agar tidak mengalami kerusakan dalam waktu yang sangat singkat, vaksin harus dilindungi terhadap paparan sinar matahari.
KELEMBABAN
Pengaruh kelembaban dapat dihindari jika vaksin dikemas dengan baik (menggunakan ampul atau botol bertutup kedap), dan tidak disimpan secara terbuka.
CARA PENGEMASAN SELAMA PENGIRIMAN
Pada umumnya vaksin harus dikirimkan dalam keadaan dingin, sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Selama pengiriman, kemasan harus sedemikian rupa agar kondisi suhu yang baik tetap dapat dipertahankan. Selama pengiriman hindarkan sinar matahari langsung.
CATATAN
Untuk diperhatikan bahwa walaupun masing-masing vaksin mempunya masa kadaluarsa yang berbeda namun masa kadaluarsa yang tertera tidak berlaku lagi setelah vaksin multidose dibuka.
Dibawah ini adalah rangkuman masa kadaluarsa masing-masing vaksin setelah dibuka :
Untuk penggunaan vial multidose yang sudah dibuka ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi selain masa kadaluarsa yaitu :
- Vaksin disimpan dalam kondisi clod chain yang tepat
- Tutup Vial belum tercelup kedalam air
- Semua dosis diambil secara aseptis
- Perhatikan Vaccine Vial Monitor (VVM), jika berubah maka tidak boleh digunakan
Leave a Reply