Obat Anti Perdarahan disebut juga dengan hemostatis. Hemostatis merupakan proses penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi Obat anti perdarahan ini adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.
Berdasarkan proses berlangsungnya, obat anti perdarahan (hemostasis) dibagi atas 2 proses :
- Hemostasis primer (penghentian perdarahan) : luka pada trombosit melekat pada serabut jaringan ikat kolagen pada tepi luka (tidak terlalu besar) sehingga akan membentuk tutup yang berupa sumbat, waktu perdarahan terjadi dari terlukanya pembuluh sampai terbentuknya sumbat primer yang belum stabil pada daerah luka (2-3 menit)
- Hemostasis sekunder (pembekuan darah) : pada proses ini cacat yang tertutup secara labil oleh hemostatis primer direparasi secara tuntas dengan pembentukan parut hingga tertutup secara mekanis dengan stabil.
Penyebab Perdarahan
Perdarahan dapat disebabkan oleh :
- Defisiensi satu faktor pembekuan darah yang bersifat herideter misalnya defisiensi faktor antihemofilik (faktor VIII).
- Dapat pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Cara Mengatasi Perdarahan
- Pada perdarahan ini defisiensi atau faktor pembekuan darah dapat diatasi dengan memberikan faktor yang kurang yang berupa konsentrat darah manusia misalnya faktor anti hemofili (faktor VIII) cryprecipitated anti hemofilik faktor kompleks faktor IX (komponen tromboplastin plasma).
- Perdarahan dapat pula dihentikan dengan memberikan obat yang dapat meningkatkan faktor-faktor pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang menghambat mekanisme fibrinilitik seperti asam aminokaprot.
Proses pembekuan darah dapat terjadi melalui 3 mekanisme yaitu : .
- Aktivasi tromboplastin
- Pembentukan trombin dari protrombin
- Pembentukan fibrin dari fibrinogen
Faktor-faktor Pembekuan darah
Dalam Proses Pembekuan darah ini ada beberapa faktor yang berpengaruh pada proses nya
Mekanisme Pembekuan Darah
Aktivitas pembekuan darah berlangsung menurut 2 mekanisme :
- Mekanisme ekstrinsik yang disebut juga dengan mekanisme ekstravaskuler
Tromboplastin jaringan (faktor III, berasal dari jaringan yang rusak) akan bereaksi dengan faktor VIIa yang
dengan adanya kalsium (faktor IV) akan mengaktifkan faktor X. Faktor Xa bersama-sama faktor Va, ion kalsium
dan fosfolipid trombosit akan mengubah protombin menjadi trombin. Oleh pengaruh trombin, fibrinogen
(faktor I) akan diubah menjadi fibrin monomer (faktor Ia) yang tidak stabil. Fibrin monomer, atas pengaruh
faktor XIIIa akan menjadi stabil dan resisten terhadap enzim proteolitik misalnya plasmin
Yang termasuk aktivator sistem ekstrinsik :
- Aktivator plasminogen jaringan (t-PA = tissue plasminogen activator) yang terutama tebentuk dalam endotelium pembuluh
- Urokinase, yang terdapat dalam ginjal dan diekskresikan melalui urin dan dalam jaringan lain
- Mekanisme intrinsik yang disebut dengan mekanisme intravaskuler
Pembekuan dimulai bila faktor Hagemen (faktor XII) kontak dengan suatu permukaan yang bermuatan negatif,
misalnya kolagen subendotel pembuluh darah yang rusak. Reaksi tersebut dipercepat dengan pembentukan
kompleks antara faktor XII, faktor fitzgerald dan prekalikrein. Faktor XIIa selanjutnya akan mengaktivasi faktor
XI, dan faktor Xia bersama ion kalsium akan mengaktivasi faktor IX. Faktor IX aktif, bersama-sama faktor VIII,
ion kalsium dan fosfolipid akan mengaktifkan faktor X. Selanjutnyan mekanismenya sama dengan mekanisme
ekstrinsik.
Berikut Gambar Skema Mekanisme Pembekuan Darah
Obat hemostatik (Anti Perdarahan)
Obat Hemostatis atau anti perdarahan ini terbagi dalam dua kelompok yaitu :
- Obat hemostatik lokal dan
- Obat hemostatik sistemik.
Hemostatik Lokal
Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya :
Hemostatik serap (absorbable hemostatik):
Mekanisme kerja
menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah. Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan faktor yang memulai proses pembekuan darah.
Indikasi :
hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari pemubuluh darah kecil saja misalnya kapiler dan tidak efektif untuk menghentikan perdarahn arteri atau vena yang tekanan intra vaskularnya cukup besar.
Contoh obat :
Antara lain spon, gelatih, oksi sel (seluloisa oksida) dan busa fibrin insani (Kuman fibrin foam). Spon, gelatih, dan oksisel dapat digunakan sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua zat diperlukan waktu 1-6 jam. Selulosa oksida dapat memperngaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan pembentukan kista bila digunakan jangka panjang pada patah tulang. Selain itu karena dapat menghambat epitelisasi, selulosa oksida tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Busa fibrin insani yang berbentuk spon, setelah dibasahi, dengan tekanan sedikit dapat menutup permukaan yang berdarah.
Astrigen
Mekanisme kerja :
Zat ini bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan sehubungan dengan cara penggunaanya, zat ini dinamakan juga styptic.
Contoh Obat :
Antara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat.
Indikasi :
Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang efektif bila dibandinbgkan dengan vasokontriktor yang digunakan lokal.
Koagulan
Mekanisme kerja :
obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatid dengan 2 cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen. Aktifitor protrombin, ekstrak yang mengandung aktifator protrombin dapat dibuat antara lain dari jaringan ortak yang diolah secara kering dengan asetat. Beberapa racun ular memiliki pula aktifitas tromboplastin yang dapat menimbulkan pembekuan darah. Salah satu conto adalah russell’s vipervenomnyang sangat efektif sebagai hemostatik lokal dan dapat digunakan umpamanyta untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasien hemofilia.
Cara pemakaian :
Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1 % dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi. Thrombin zat ini tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak boleh disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan bahaya emboli
Vasokonstiktor
Epinetrin dan norepinetrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
Cara pemakaian :
Cara penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1: 1000 tersebut pada permukaan yang berdarah. Vasopresin, yang dihasilkn oleh hipofisis, pernah digunakan untuk mengatasi perdarahan pasca bedah perslinan. Perkembangan terahir menunjukkan kemungkinan kegunaanya kembali bila disuntikkan langsung ke dalam korpus uteri untuk mencegah perdarahan yang berlebihan selama operasi korektif ginekologi.
Hemostatik sistemik
Dengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan segara. Hal ini terjdi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah trasfusi. Keuntungan dari transfusi ialah perbaikan volueme sirkulasi. Perdarhan yang disebabkan defisiensi faktor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan mengganti/ memberikan faktor pembentukan yang kurang.
Faktor anti hemoflik (faktor IIIV) dan cryporecipitated anti mophilic faktor.
Indikasi
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A (defisienxi faktor IIIV) yang sifatnya periditeri dan pada penderita yang darahnya mengandung faktor di dapat dari plasma donor tunggal dan kaya akan faktor IIIV dalam jumlah baku. Selain itu penderita hemofilia A crypoprecipitates anti hemofilik faktor juga dapat digunakan untuk pasien dengan penyakit von Willebrand. Penyakit heriditer yang selain terdapat defisiensi faktor IIIV juga terdapat gangguan suatu faktor plasma yaitu kofaktor ristisein yang penting untuk adhesi trombosit dan stabilitas kapiler. Kofaktor ristosetin hilang selama proses pembuatan sediaan konsentrat faktor anti hemfilik.
Efek samping
Cryprecipitatef anti hemofilik faktor mengandung fibrinogen dan protein plasma lain dalam jumlah yng lebih banyak dari sediaaan konsentrat faktor IIIV, sehingga kemungkinan terjadi reaksi hipersensitivitas lebih besar pula. Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ini adalah hepatitis virus, anemi hemolitik, hiperfibrinogenemia menggigil dan demam.
Cara pemakaian
Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya digunakan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia. Biasanya hemostatik dicapai dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan ringan pada otot dan jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada penderita hemofilia sebelum dio[erai diperlukan kadar anti hemofilik sekurang – kurangnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25 % dari normal untuk 7-10 hari.
Komplek faktor IX
Indikasi
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX,X serta sejumlah kecil protei plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor-faktor yang etrdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya hepatitis.
Kontra indikasi
Preparat ini sebaiknya tidak diberikan pada penderita nonhemofilia.
Efek samping
Antara lain trombosis, demam, menggigil, sakit kepala, flushing, dan reaksi hipersensivitas berat (shok anafilaksis).
Dosis
Satu unit/kgbb meningkatkan aktivitas faktor sebanyak 1,5%. Selama fase penyembuhan setelah operasi diperlukan kadar faktor IX 25-30% dari normal.
Desmopresin
Desmopresin merupakan vasipresin sintetik yang dapat meningkatkan faktor VIII untuk sementara. Peningkatan kadar faktor pembekuan tersebut paling besar terjadi pada 1-2 jam. Dan menetap sampai dengan 6 jam. Pemberian lebih sering dari tiap 2 atau3 hari dapat menurunkan respons terapeutik.
Indikasi
Hemostatik jangka pendek pada pasien dengan defisiensi faktor VIII yang ringan sanpai sedang dan pada pasien penyakit von willebrand tipe 1
Efek samping
Sakit kepala , mual, sakit dan pembengkakan pada tempat suntikan, juga dilaporkan terjadinya peningkatan tekanan darah yang ringan dan harus hati- hati penggunaanya pada pasien hipertensi dan penyakit ateri koronarian.
Cara pakai
Obat ini sering digunakan IV denagn dosis 0,3 mikrogram secara infuse dalam waktu 15-30 menit.
Fibrinogen insani
Sediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen dalam darah penderita, dan adanya pembekuan yang sebenarnya.
Vitamin K
Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapt menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsag pembentukkan faktor- faktor pembekuan darah lebih dahulu.
Indikasi
Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K.
Efek samping
Pemberian parenteral pada bayi premature kurang dari 2,5 kg resiko terkena ikterus meningkat. Pemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapat menyebabkan kemerahan pada muka, berkeringat, bronkospase, sianosis, sakit pada dada dan kadang menyababkan kematian. Menadion bersifat iritatif pada kulit dan saluran nafas. Larutan menadion dapat menyebabkan kulit melepuh. Pada bayi terutama bayi prematur, menadion dan derivatnya dapat menyebabkan anemia hemolitik, hiperbilirubinemia dan ikterus.
Kontra indikasi
- neonatus
- bayi
- hamil tua
Cara pakai
Diberikan melalui oral, injeksi intramuscular atau IV
contoh obat
nama generic : Phytominadion
nama dagang: kaywan, phytomenadion, phytomenadion injeksi.
Asam aminokaproat
Mekanisme kerja
Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing dari activator plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen/ fibrin dan faktor pembekuan darh lain. Oleh karena itu asam amikaproat dapat mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. Dugaan akan adanya fibrinolisis yng berlebihan dapat didasarkan atas hasil tes laboratorium berupa waktu trombin dan protombin yang memanjang, hipofibrinogenemia atau kadar plasminogen yang menurun. Akan tetapi beberapa dari hasil laboratorium di atas biasanya didapatkan pula pada penderita DIC.
Kontraindikasi
Pemberian asam aminokaproat, karena dapat menyebabkan pembentukan thrombus yang mungkin bersifat fatal. Oleh karena itu asam aminokaproat hanya digunakan untuk mengatasi perdarahan fibrinolisis berlebihan yang bukan disebabkan oleh DIC. Bila terdapat keraguan, criteria untuk membedakan kedua keadaan tersebut adalah dengan menghitung trombosit, tes parakoagulasi protamin dan lisis bekuan euglobulin. Pada DIC hitung trombosit menurun, tes parakoagulasi protamin positif dan lisis bekuan euglobin normal. Pada fibrinolisis primer hitung trombosit normal, tes parakoagulasi protamin negatif dan lisis bekuan euglobulin berkurang. Tetapi fibrinolisis jarang terjadi tersendiri, biasanya terjadi sekunder akibat DIC.
Cara pemakaian
Dapat diberikan secara peroral dan IV
Indikasi
Asam aminokaprot digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih. Prostate atau uretra pada penderita yang mengalami prostatektomi transurethral atau suprapublik, asam aminokaproat mengurangi hematuria pasca bedah secara bermakna. Akan tetapi penggunanya harus dibatasi pada penderita dengan perdarahan berat dan yang penyebab perdarahanya tidak dapat diperbaiki. Asam aminokaproat juga dapat digunakan sebagai antidotum untuk melawan efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan activator plasminogen. Asam aminokaproat dilaporka bermanfaat untuk pasien homofilia sebelum dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena troma didalam mulut.
Efek samping
Asam aminokaproat dapat menyebabkan prutius,eriterna konjungtiva, dan hidung tersumbat. Efek samping yang paling berbahaya ialah trombosis umum, karena itu penderita yang mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatik.
Dosis
Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 per oral atau infuse IV, secara lambat, lalu 1 gran tiap garn atau 6 gram tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal, dengan dosis tersebut dihasilakn kadar terapi efektif 13 mg/dl plasma. Pada pasien penyakit ginjal atau oliguri diperlukan dosis lebih kecil. Anak-anak 100 mg/kg BB tiap 6 jam untuk 6 hari. Bila digunakan IV asam amino kaproat harus dilarutkan ringer. Namun masih diperlukan bukti lebih lanjut mengenai keamanan penggunaan obat ini untuk jangka panjang dengan dosis diatas.
Asam traneksamat
Obat ini mempunyai indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam aminokoproat tetapi 10 kali lebih poten dengan efek sampning yang lebih ringan. Asam tranesamat cepat diabsorsi dari saluran cerna, sampai 40% dari 1 dosis oral dan 90% dari 1 dosis IV diekresi melalui urin dalam 24 jam. Obat ini dapat melalui sawar uri.
Dosis
Dosis yang dianjurkan 0,5-1 gram diberikan 2-3 kali sehari secara IV lambat sekurang-kurangnya dalam waktu 5 menit. Cara pemberian lain peroral 1-1,5 gram, 2-3 kali/ perhari. Pada pasien gagal ginjal dosis dikurangi.
Trombolitik
Berbeda dengan antikoagulan yang mencegah terbentu dan meluasnya trombo emboli, trombolitik melarutkan trombus yang sudah terbentuk. Agar efektif trombolitik harus diberikan sedini mungkin.
Indikasi
Golongan obat ini ialah mlokard akut, trombosis vena dalam dan emboliparu tromboemboli, melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan kateter intravena
Dosis
Untuk penderita infark miokard akut agar reparfusi tercapai obat harus diberikan dalam 3-4 jam setelah timbulnya gejala, tetapi bila penyumbatan arteri koronaria bersifat subtotal atau terbentuk sirkulasi kolateral yang baik, trombolitik dapat dimulai lebih lambat. Penelitian masih terjadi bila trombolitik diberikan dalam 24 jam setelah gejala.
Pasien infark miokard akut memerlukan trombolitik bila nyeri dada timbul sekurang-kurangnya selama 30 menit dan peningkatan segmen ST persisten dan refrakter terhadap nitrogliserin sublingual. Untuk pasien trombosis vena, trombolitik hanya bermanfaat bila umur thrombus < 7 hari, sedangkan untuk pasien emboli paru indikasi utama obat ini ialah untuk emboli paru masih dan akut yang dapat mengancam jiwa. Trombolitik mungkin juga diindikasikan untuk pasien emboli paru ringan yang juga berpenyakit jantung atau paru-paru.
Contoh obat
Obat-obat yang termasuk golongan trombolitik ialah streptokinase, urokinase, aktifator plasminogen, rt – PA ( resumbinart human tissue – type plasminogen aktivatr ) kelompok obat ini sangat mahal.
Efek samping
Trombolitik dapat mengakibatkan perdarahan meskipun rt – PA menyebabkan fibrinogenolisis yang lebih sedikit dibandingkan dengan streptonase dan urokinase delkektifitas terhadap bekuan darah tampaknya tidak menurangi resiko timbulnya perdarahan. Bila perdarahan hebat obat harus dihentikan dan mungkin diperlukan tranfusi darah. Untu7k mengatasi fibrinolisis engan cepat dapat diberikan asam amino kaproat, suatu inhibitor fibrinolisis, secara IV lambat. Atas dasar kemungkinan dihindarkan penggunaanya pada pengerita dengan perdarahan internal, Stroke baru, proses intracranial lain, hiopertensi, gangguan hemoetatik, kehamilan dan operasi besar. Bradikardia dan aritmia, dapat terjadi pada penggunaan obat inbi pada pasien infark miokard akut, yang biasanya digunakan sebagai petunjik terjadinya reperfusi. Efek samping lain mual muntah. Sterptokonase yang merupakan protein asing dapat menyebabkan reaksi alergi seperti pruritus urtukarnia, flusing, kadanga-kadang angei pidema, bronco spasme. Reaksi alergi lambat seperti demam, artragia, sering dilaporkan. Reaksi alergi ribnagn itu dilaporkan pada penggunakan urokiase dari rt – PA yang nonantigenetik.
Streptokinase
Sterptokinase berasal dari kata streptococcus C. hemolitycus, dan berguna untuk pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark iokard akut.
Mekanisme kerja
Streptokinase mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu dengan bergabung terlebih dahulu dengan plasminogen untuk membentuk komplek aktifator. Selanjutnya komplek aktifator tersebut mengkatalisis perubahan plasminogen bebas menjadi plasmin. Kebanyakan pasien memiliki antibody terhadap streptokinase sebagai akibat infeksi streptococcus sebelumnya, oleh karena itu diberikan loading dose. Bila dengan dosis 1 juta IU tidak efektif obat ini mungkin tidak aktif dan tidak digunakan.
Dosis
Dosis dewasa untuk infark myokard akut dianjurkan dosis total 1,5 juta IU secara infuse selama 1 jam. Untuk trombosis kena akut, emboli paru, trombosis arteri akut atau emboli dapat diberikan loading dose 250 ribu IU secara infuse selama 30 menit diikuti dengan 100 ribu IU/jam (biasanya selama 24 jam pada penderita emboli paru 24 – 27 jam pada penderita trombosis arteri atau emboli dan sampai dengan 72 jam pada penderita trombosis vena dalam.
Urokinase
Urokinase diisolasi dari urin manusia berbeda dengan streptokinase, urokinase langsung mengaktifkan plasminogen. Selain terhadap emboli paru uirokinase juga digunakan untuk trombo emboli pada vena. Seperti streptokinasen, obat ini tidak da[at bekerja spesifik terhadap fibrin sehingga menimbulkan lisis sistemik (fibriogenolisis dan destruksi faktor pembekuan darah lainnya). Penggunaan urokinase barsama heparin menyebabkan idensi perdarahan yang lebih besar ( 45 % ) dibandingkan dengan heparin saja (25 %) . Sebaiknya tidak diberikan pda penderita emboli paru > 50 tahun penderita dengan pesejarah penyakit kardiopulmonal atau gangguan hemostrasis berat.
Dosis
Dosis yang dianjurkan 100- 1400 IU/ kg secara IV dianjurkan dengan infuse IV 4400 IU/ kg/jam.
Alteplase Recombinant (Recombinant Human Tissue type Plasminogen aktifator, rt-PA)
Dosis
Dewasa dosis total 100 mg, 60 mg diberikan pada jam pertama diikuti dengan 20 mg pada jam kedua dan 20 mg pada jam ketiga. Untuk penderita dengan bertat badan kurang dari 65 kg dosis total 1,25 mg / kg diberikan selama 3 jam seperti diatas.
Leave a Reply