Vitiligo, mungkin tidak banyak orang yang mengetahui tentang penyakit ini. Penyakit ini tidak seterkenal penyakit kulit yang lainnya, tetapi saya yakin bahwa kita pernah menjumpai orang dengan kulit seperti gambar dibawah ini.
Inilah yang dinamakan dengan penyakit Vitiligo, Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan hilangnya warna kulit. Vitiligo ini dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya pada rambut dan mata.
Penyebab Vitiligo
- Penyebab vitiligo ini belum diketahui secara pasti, namun berbagai faktor pencetus sering dilaporkan misalnya karena krisis emosi dan trauma fisik.
- Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan kelamin. Terbanyak terjadi pada penderita sebelum umur 20 tahun. Daerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama diatas jari, periofisial sekitar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior dan pergelangan tangan bagian fleksor. Kadang-kadang mengenai genital eksterna, puting susu , bibir dan vagina.
- Walaupun penyebab kurangnya melanosit masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa pakar menduga kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor diantaranya :
- Penyakit Autoimun. Autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel tubuh yang sehat, salah satunya adalah melanosit di kulit.
- Riwayat keluarga (keturunan). Sekitar 5% penderita vitiligo akan mempunyai anak dengan vitiligo. Riwayat keluarga vitiligo bervariasi antara 20-40%.
- Kondisi yang memicu terjadinya vitiligo, seperti terbakar sinar matahari, stres, atau paparan bahan-bahan kimia.
- Melanin yang menentukan warna kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.
Gejala yang timbul
- Tampak berupa makula putih dengan diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, berbentuk bulat atau lonjong dengan batas tegas tanpa perubahan epidermis yang lain.
- Selain itu di dalam makula vitiligo juga dapat ditemukan makula dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi yang disebut dengan repigmentasi perifolikular.
- Ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema dan gatal yang disebut inflamatoar.
Klasifikasi Vitiligo
Vitiligo diklasifikasikan dalam dua bentuk yakni :
- Lokalisata yang terbagi menjadi tiga bagian antara lain :
- Fokal : terdapat satu atau lebih makula pada satu area tetapi tidak segmental.
- Bentuk segmental : terdapat satu atau lebih makula pada satu area dengan distribusi menurut dermatom misalnya satu tungkai.
- Bentuk mukosal : hanya terdapat pada membran mukosa
- Generalisata yang terbagi menjadi
- Bentuk akrofisial dimana depigmentasi hanya terjadi dibagian distal ekstremitas dan muka.
- Bentuk vulgaris : terdapat makula tanpa pola tertentu di banyak tempat.
- Bentuk campuran dimana depigmentasi terjadi menyeluruh atau hampir menyeluruh.
Pengobatan Vitiligo
- Pengobatan vitiligo ditujukan terutama untuk memperbaiki estetika atau penampilan kulit dengan cara mengembalikan warna kulit seperti semula. Sayangnya, dampak terapi seringkali hanya bersifat sementara, dan tidak menjamin penghentian penyebaran penyakit.
- Selain itu dianjurkan pada penderita untuk menggunakan krim kamuflase agar kelainan tersebut tertutup.
- Pengobatan sistemik dengan menggunakan trimetilpsoralen atau metoksi-psoralen. Dengan dosis psoralen adalah 0.6mg/kg bb 2 jam sebelum penyinaran selama 6 bulan sampai setahun.
- Penggunaan kortikosteroid potensi tinggi, misalnya dengan betametason valerat 0.1% atau klobetasol propionate 0.05% efektif menimbulkan pigmen.
- Pada usia dibawah 18 tahun hanya diobati secara topikal saja dengan losio metoksalen 1% yang telah diencerkan. Cairan tersebut dioleskan pada lesi, kemudian didiamkan 15 menit lalu dijemur selama 10 menit.
- Pada usia diatas 18 tahun jika kelainan kulitnya generalisata, pengobatannya digabung dengan kapsul metoksalen 10 mg. Obat tersebut diminum 2kapsul 2 jam sebelum dijemur, seminggu 3 kali. Bila lesi lokalisata hanya diberikan pengobatan topikal. Kalo setelah 6 bulan tidak ada perbaikan pengobatan dihentikan dan dianggap gagal.
- Cara lain adalah dengan tindakan pembedahan dengan cara tanam kulit baik pada seluruh epidermis dan dermis maupun kultur sel melanosit.
Demikian sekilas mengenai vitiligo yang dapat saya bahas, semoga yang belum mengetahui penyakit ini menjadi lebih paham. Smoga bermanfaat
Leave a Reply